Jumat, 29 Juni 2012

Yang Cerdas Memilih Yang Berkualitas


Sebentar  lagi  Tanjungpinang    akan   mengadakan gawai penting bagi kelanjutan   kehidupannya  di masa depan, dimana kota berjuluk “ Gurindam “ ini akan mengadakan Pemilihan Kepala Daerah, yang tepatnya akan diadakan pada  bulan Oktober.

 Sebelumnya aku mau perkenalkan diri aku terlebih dahulu, aku tak memiliki latar pendidikan di bidang politik, atau ilmu komunikasi publik, tulisan ini hanyalah sebatas uneg-uneg yang ada dalam pikiran aku,    segelintir ide yang sangat aku    harap di baca oleh mereka yang nantinya bertarung memperebutkan kursi panas “ Walikota “, kalau pun tak dibaca, setidaknya tulisan ini bisa jadi bahan reflektif bagi aku sendiri untuk bisa menjadi pemimpin yang baik, terutama menjadi kepala keluarga yang baik bagi keluargaku ^_^.

Menjelang hari H ( Pilkada ), segala bentuk selebaran-selebaran, poster, baliho tersebar dimana-mana, menghiasi hampir diseluruh pelosok kota Tanjungpinang, para kandidat sibuk menjual dirinya, mempropagandagakan visi misinya kepada rakyatnya, mengiming-imingi sesuatu jika terpilih nanti.

Yang kita butuhkan  adalah pemimpin dan  kepemimpinannya bukan janji-janji manisnya, yang di butuhkan adalah kharisma, visi, integritas, kredibilitas dan keberanian untuk mengambil posisi sebagai orang yang bertanggung jawab! Jangan kalau ada rejeki, aku dong!!! Giliran ada masalah, anak buah ditumbalin.

Cara ngukurnya mencontoh model inteligen, tokoh yang ngedaftar di survey di lingkungannya, tetangganya, di ikutin perjalanan hidupnya / track recordnya, dilihat prestasi jabatan-jabatan sebelumnya.

Apakah aktif di kerohanian ?  apakah dia bijaksana dalam ambil keputusan pada organisasi yang pernah di ikutinya ?   kalau ditingkat terkecil bisa mengatasi berarti   di tingkat yang lebih besar cakupannya pasti sama bijaknya.
apakah dia selalu mengandalkan uang ?
apakah dia pendengar yang baik, gak egoisan ? inilah pemimpin sebenarnya, gak tuli
Sepertinya figur yg cocok menjadi Walikota Tanjungpinang harus yang rada gila !! Dalam pengertian pemberani, nekat dan pasang badan.


adakah cara lainnya, berkampanye yang efisien dan  efektif ? sempat terbersit ide, bagaimana jika para calon Walikota Tanjungpinang dikarantina sebulan, seperti di program acara idol-idolan, lalu masing-masing mempresentasikan visi misi mereka di media tv, radio dan cetak. Lalu dipanel,  sejenis debat terbuka, seperti program acara di salah satu stasiun tv ( Metro TV ), pemilihnya perlu tahu jelas apa dan siapa yang akan mereka pilih.

Mungkin dengan begitu rakyat dapat memilih dan memilah siapa yang terbaik diantara yang baik, siapakah yang berhasil membranding dengan baik. Political branding diukur dari hasil pemilu. Yang memberi banyak manfaat bagi publik pasti mendapat dukungan publiknya.

Dan aku berharap nantinya mereka yang terpilih adalah mereka yang berjiwa inovatif, terbuka terhadap perubahan, pemberani alias berani berpikir dan bertindak diluar kotak ( out of the box ) layaknya seorang entrepreneur , punya wawasan luas dan rendah hati.

Dalam hal out of the box, disini aku mengambil contoh pak Jokowi walikota Solo yang sering menempuh jalur gak populer namun efektif, disini aku gak ingin menjabarkan satu persatu apa-apa aja program yang diterapkannya, aku hanya mengambil satu contoh yaitu program  “ 1 jam dikantor “ jam selebihnya dipergunakan di lapangan, untuk berkomunikasi kepada rakyatnya, sebab dengan dilapangan yang namanya keluhan-keluhan masyarakat akan langsung kita dengar “ kata Pak Jokowi saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi.

Langkah ini jugalah yang diambil oleh seorang yang legendaris pendiri Wal Mart “ Sam Walton “, dimana ia berada dikantor hanya hari Jum’at dan Sabtu siang, tetapi Wal Mart dianggap sebagai salah satu organisasi yang dikelola lebih ketat di industri ritel. Suatu waktu seseorang bertanya kepada Walton, bagaimana mungkin Wal Mart maju jika dia banyak menghabiskan waktu di luar kantor. Dia menjawab, dengan kata lain, bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menjalankan organisasi yang fokus kepada pelanggan. Dia menghabiskan Senin hingga Kamis dil lapangan berinteraksi langsung dengan pelanggan dan karyawan, dan menyaksikan kompetisi yang terjadi.

Nyatanya, selama Walton hidup, toko Wal Mart dibangun tanpa ruang kantor untuk manajer toko dengan alasan yang sama. Pekerjaan manajer adalah ada diluar kantor untuk bersama pelanggan dan karyawan.

Pelanggan diatas diganti rakyat, tapi kan kita ber-birokrasi? iya birokrasi itu wajib ada, namun birokrasi itu semestinya memudahkan bukannya menyusahkan, yah kalo perlu yang namanya KTP gratis, sekolah gratis pada tingkatan-tingkatan tertentu, berobat gratis, yang gratis-gratis ya dialokasikan bagi mereka yang kurang mampu pastinya.

wah kalo ditumpahin semuanya gak bakal kelar-kelar nih, harapan aku siapapun yang terpilih kelak adalah yang terbaik dan bagi yang gak terpilih mesti berbesar hati memberi selamat kepada yang terpilih dan mau bahu membahu membangun Tanjungpinang agar tercapai Tanjungpinang yang maju secara moral dan pembangunan, mengutip ungkapan melayu “ Raja adil raja disembah, Raja lalim raja disanggah “.         Ayo yang kelak jadi raja beri kami bukti nyata tak sekedar omong kosong belaka, kami rakyat ni selalu memonitor kalian, kalo terpilih wajib kalian tepati janji-janji jangan sekali-sekali dikhianati bise azab jadinye nanti.


                                                                              hidup sekali kontribusi mesti berkali-kali, ayo berkarya !


                                                                                                                       Tanjungpinang, 30 Juni 2012
                                                                                                               salam sepenuh hati, Haris Biantoro

                                                                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar